Minggu, 30 Oktober 2011

Mari Nge-boss "Karyawan No, Juragan Yes"


Hmmm...menggelitik, tersindir, dan akhirnya merenung (baca:bengong)
Judul diatas merupakan tema acara Kick Andy hari ini, Jumat 28 Oktober 2011. Yups..tanggalnya orang-orang gajian.. *Loh?? (Maklum saya ini karyawan..hehe)

28 Okt 2011 08:59 (beberapa saat sebelum acara kick andy mulai)
Saya sedang mengeluh tentang kepenatan saya di kantor, gaji yang dipotong sana sini belum lagi take home pay yang sudah harus memenuhi pos-posnya masing-masing, benar-benar tak ada jatah lagi untuk beli buku bulan ini... Saya meranaaaaaaa...hiks..hikss.. Dan selain itu saya juga mengeluh soal rutinitas yang begitu-begitu saja,tanggal 27 gajian kemudian habis kemudian gigit jari menunggu tanggal 27 di bulan berikutnya. Sama sekali tidak ada harapan mendapat uang lebih dari sumber lain.. Benar-benar pengemis pekerjaan, begitulah kata salah satu narasumber di acara tersebut. Eitss...ini akan saya bahas nanti..hehe
Acara mulai (sebenarnya saya ketinggalan di segmen awalnya,,hehe. Jadi langsung ke segmen selanjutnya yah)
  • Beliau ini awalnya karyawan, ya sama dengan saya saat ini. Pak Dewanto Purnomo ini menjadi karyawan selama 11 tahun dan akhirnya hengkang untuk lebih fokus terhadap usahanya. Bermula dari membantu anaknya yang sakit beliau tergerak untuk membuka usaha boneka, dan sekarang usahanya berkembang dengan pesat.
  • Beliau kedua ini, juga merupakan karyawan pada mulanya. Memilika basis IT Pak Mohamad Rosihan memasarkan daganganya melalui media online (memang ampuh). Dan sekarang beliau memiliki beberapa toko pakaian muslim yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Jadi sadar saya, kalau bisnis pakaian itu tidak pernah akan mati..hehe
  • Beliau yang ketiga ini, namanya Saptuari Sugiharto. Saya hafal sekali karena saya pembaca setia blog-blog beliau.. so inspiring deh pokokknya. Beliau membuka kedai digital dengan produk mug, kaos, dan merchandise. Memiliki tempat usaha di daerah Yogya tentunya sangat membuka peluang untuk beliau, dan tentu saja juga dengan jaringan relasi sana sini yang luas. Yang saya suka dari beliau ini, Pak Saptuari ini bertekad ingin menjadi Social Entrepreneur, dan salah satu perkataan beliau yang saya juga suka "Kalau berbisnis hanya mengejar materi yang ada hanya capek, tapi berbisnislah dengan kesenangan berbagi", begitulah kurang lebihnya. Intinya dengan kaya kita bisa sedekah..hehe
Begitulah sedikit tentang acara kick andy hari ini. Pada saat nonton saya begitu memperhatikan. Sungguh menggelitik, saya masih muda, masih kuat, masih memiliki otak untuk berfikir, kenapa saya tidak berusaha untuk merubah nasib. Sungguh saya sadar, saya tidak akan kaya hanya dengan menjadi karyawan. Kaya?? Ya kaya, seperti Pak Ippho Santosa bilang dengan menjadi kaya kita bisa membantu sesama, kita bisa banyak sedekah, kita bisa membuka pintu rezeki bagi orang lain.
Usaha itu tak perlu modal kata Pak Ippho. Setelah saya pikir benar juga, banyak peluang yang terkadang kita lewatkan, tak kita sadari.
Seperti kejadian hari ini dikantor, seorang teman, mba Lia datang dengan kantong putih sedikit besar namun hanya berisi 4 buah burger siap makan. Dia bercerita kalau hari ini dia bawa 31 burger dan tinggal tersisa 4 buah saja. Dan kalian tahu temans, dia tidak buat sendiri, dia hanya membawa saja burger titipan tetangganya itu.. Wow,,see!! Dia usaha tanpa modal. Dan untungnya??? Bisa dia nikmati hari ini langsung kontan.. Benarlah, Rasulullah saja menyuruh kita untuk berdagang. So tunggu apa lagi?? Saya harus mulai dari sekarang.. Cari-cari..cari-cari... Ada yang berniat usaha bersama?? Ditunggu infonyaaaaaaaa... ^^ 
Semangat jiwa entrepreuneurship harus ditumbuhkan dari sekarang. Never late for changing.

Kamis, 27 Oktober 2011

Bunda Nomor Satu

Iseng-iseng buka blog yang sudah hampir punah, jadi inget dulu banget pernah nulis surat seperti ini, waktu itu sekitar 3 tahun lalu (masih muda cyiinn.hehehe)

Begini isi suratnya, yang baca siapin tissue yak.. *Lebbee dah ahh...

Kepada Yth,

Ibundaku Tercinta
Salam hormat untukmu bunda. Engkaulah satu-satunya wanita yang paling kucinta selain ALLAH dan Rasul-Nya.
Bunda… Goresan pena ini tidaklah cukup tuk memuat apa yang ingin aku sampaikan. Tak cukup lembaran ini tuk menerima setiap kata yang akan ku tumpahkan.
Bunda… Sungguh akhirnya ku mengerti makna itu. ‘Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan’. Kau ingat bunda, waktu ku terkena cacar, sungguh hanya kau yang mau mendekatiku kala itu. Tak ada satupun temanku yang mau dekat denganku, takut tertular kata mereka. Aku sedih, tapi kau membesarkan hatiku. Bunda, sungguh sangat sedikit perhatianku padamu. Kau ingat waktu kau sakit panas, kau meminta tolong untuk membuatkan teh untukmu. Tapi apa yang ku lakukan bunda? Aku memang membuatkannya tapi mulutku tak hentinya ngedumel. Sungguh entah apa yang kupikirkan saat itu. Sadarkah kau bunda? Mungkin tak seharusnya kau limpahkan kasih tulusmu itu untuk anakmu yang tak tahu balas budi ini. Tapi mengapa bunda? Mengapa? Tak mengerti ku tentang hal ini? Jelaskan padaku bunda!
Bunda..Kau ingat? Waktu aku mendapat haidh pertamaku, kaulah yang membesarkan hatiku. Aku ingat sekali bunda, kau bilang padaku kalau aku sudah dewasa. Aku sudah harus bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk bagiku.
Bunda…Kau ingat? Waktu kau pergok aku jalan dengan teman cowokku. Kau bilang bahwa aku harus hati-hati dengan makhluk bernama cowok itu. Aku harus bisa jaga diri. Dan bahkan kau bilang, tidak boleh seorang perempuan jalan berdua dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Dan kau ingat bunda? Aku menyebutmu kolot. Tidak tahu gaya anak muda zaman sekarang. Sungguh bunda, jika saat itu aku tahu bahwa Islam lah yang berkata demikian, mungkin aku tidak akan berbicara seperti itu padamu. Dan kini aku bersyukur, kau telah menjagaku semampumu hingga aku tidak terjerumus seperti teman-temanku yang lain.
Bunda…Sungguh hanya denganmu lah aku merasa nyaman. Kau ingat bunda? Kau yang mampu membesarkan hatiku di kala aku gagal masuk perguruan tinggi negeri. Kau satu-satunya orang yang tidak mencaci anak bodoh. Ya, hanya kau bunda. Hanya kau.
Bunda… Kini 19 tahun usiaku. Usia yang dewasa ya bunda. Selama itulah, kau menjadi saksi perjalanan hidupku. Kaulah promotor, pemupuk, penyemangatku ketika ku banyak masalah.
Bunda..19 tahun kita hidup bersama. Banyak cerita kita lewati bersama. Kau membimbingku untuk melewatinya.
Bunda.. Aku senang, dikala usiaku beranjak dewasa, kau menjadikanku bukan hanya sekedar anak tapi sebagai sahabat. Kau ceritakan masalahmu padaku seakan aku lebih mengerti tentang kehidupan. Tapi itulah kau bunda, kau ingin mendewasakanku dengan cara melihat bahwa hidup tak semulus yang kita bayangkan.
Bunda.. Selama 19 tahun ku hidup. Rasanya tak pernah ku buat kau bahagia. Aku selalu saja membuatmu menangis karena ulahku. Aku minta maaf bunda. Sungguh aku menyesal. Dengarkah kau bunda? Aku minta maaf.
Bunda… Takkan ada cukup kata tuk sekedar ceritakan perasaanku padamu. Sungguh, tak pernah ku ucapkan ini sebelumnya. Aku hanya ingin bilang,’I LOVE U Bunda’. Hanya ini yang ingin ku ucapkan atas rasa ikhlasmu menemaniku, menghantarkanku ke pintu gerbang kedewasaanku yang sempurna.
Bunda… Sadar anakmu ini belum mampu tuk bahagiakanmu. Bantu aku bunda. Bantu aku untuk menjadi anak kebanggaanmu. Agar di setiap gerakku dapat membuatmu merasa berhasil telah mendidikku.
Bunda.. Kaulah bundaku, sahabatku, temanku, kakakku, guruku. Tak ada yang dapat menggantikanmu karena hanya kaulah bundaku. Kelebihan dan kekurangan yang kau miliki menjadikanmu istimewa di mataku.
Bunda… Jangan pernah lelah tuk temani aku jalani hidup di dunia yang tak lagi ramah.
Bunda.. Jadikan kami anak-anak yang mampu menghantarkanmu ke surga-Nya.
dedicated for
all Mom in the world

Begitulah isi surat yang kupersembahkan untuk bunda nomor satuku di dunia.
Dunia ini memang sudah tak lagi ramah bun, bahkan di usiaku yang berkepala dua ini aku pun masih saja bergantung padamu.

Rabb,
Berikan kesehatan untuk bundaku, karena sampai kapanpun kami tetap membutuhkan beliau.

Much love for her.
Bunda Nomor Satu

Rabu, 26 Oktober 2011

Malu-Malu akhirnya MAU :p

Hmmm...sedikit curcol disini buleh yah..hihi

"Jodoh itu Misteri des"
Oke, saya setuju dengan kalimat itu, karena kita tidak tahu apa bagaimana panjang kali lebar kali tinggi pasangan kita nanti. *Loh,,memangnya apa?? hehe..
Tapi yang pasti nikmatNYA sungguh luar biasa ketika itu terjadi.. (udah ngalamin ceritanya..ihiiyy.. *aamiin*)

21 September 2011
Hari bersejarah pertama buat saya. Mau tahu kenapa???
eng..ing..engg..
yaks,,hari itulah pertama kalinya saya dikhitbah....(ya iyalah..hehe), sayang gak ada dokumentasinya :'(
but it's okey, biarlah jadi kenangan :)
Seorang laki-laki itulah yang akhirnya akan menemani hidupku kelak (insya Allah), sesosok sederhana yang saya pun belum mengenalnya terlalu jauh. Namun entah mengapa ketika ia menyatakan keinginannya untuk meminang, saya yakin dialah jodoh terbaik yang Allah kirim untuk saya, meski ada sedikit kekhawatiran namun saya pikir itu wajar. *Lha wong gak pake pacaran :p
Biarlah Allah yang akan menyingkap tabirnya dan tabirku, saat halal itu tiba.

Allah, semoga cinta ini tetap tumbuh disaat yang Kau ridhoi
Berkahilah kami menuju JannahMU bersama

7 bulan menjelang hari istimewa




Ketika Tanggung Jawab Itu Menuntutku

Manteng didepan laptop cuma buat buka fb dan asyik nge-blog. Huftt...seharusnya tumpukan buku disamping dan kertas itu yang saya kerjakan..ckck...bahkan sampai saat ini draft untuk proposal pun belum jadi, bagaimana nasib S1 ku ini.. *Loh?? Jadi curcol saya..hehe

Sudah sedewasa ini pun saya masih belum bisa memanage waktu dengan baik. Rasanya kepenatan itu menghantam bertubi-tubi, hingga sesampainya dirumah inginnya hanya santai-santai saja yang ada. Dan alhasil tak ada satupun amanah yang diselesaikan..hhehe *payah*

Benarlah kata Imam Hasan Al-Banna
Kewajiban yang ada tak sebanding dengan waktu yang tersedia

Dan akhirnya kalimat inilah yang cukup ampuh bagi saya ketika malas itu menyerang. Yah, segudang tanggung jawab itu menuntut untuk segera cepat-cepat diselesaikan.
Jadi pengen cepet-cepet wisuda lagi... Cemunguuuddhhhh ^^